Dwi yoniari
Sunday, 27 January 2013
CAMPERNIK K3SEHAT4N: STUDI KASUS PUS MENJARANGKAN KEHAMILAN
CAMPERNIK K3SEHAT4N: STUDI KASUS PUS MENJARANGKAN KEHAMILAN: KASUS Ny. P, 26 tahun datang ke bidan F untuk berkonsultasi KB. Ibu mengatakan 2 bulan yang lalu baru saja melahirkan seorang anak p...
Saturday, 19 January 2013
Dr. Nurul Mahmudati, M.Kes: Anatomi Fisiologi Manusia
Dr. Nurul Mahmudati, M.Kes: Anatomi Fisiologi Manusia: Struktur rangka manusia Beberapa profesi, khususnya kedokteran dan fisioterapi , memerlukan studi anatomi manusia secara mendalam. Bu...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Gizi ibu menyusui adalah makanan sehat selain obat yang
mengandung protein, lemak,mineral, air dan karbohidrat yang dibutuhkan oleh ibu
menyusui dalam jumlah tertentu selama menyusui. Masa postpartum merupakan masa
pemulihan karena merupakan faktor penunjang yang utama produksi ASI sehingga
apabila gizi tidak terpenuhi akan menghambat produksi ASI dan dapat
mempengaruhi komposisi serta asupan nutrisi untuk bayi baru lahir. Ibu menyusui
memiliki kebutuhan yang banyak akan asupan gizi yang terkandung di dalam setiap
makanan yang di konsumsinya dengan memperhatikan kebutuhan yang di perlukan
oleh tubuhya. Pendidikan tentang gizi amat penting diberikan untuk memberikan
pengetahuan yang sebelumnya tidak diketahuinya, sehingga dengan demikian pola
makannya akan lebih diperhatikan melelui penyusunan menu seimbang yang di
anjurkan dalam pemenuhan kecukupan gizinya. Selain dengan pendidikan, advokasi
bisa kita lakukan pada ibu menyusui. Agar terciptanya suatu dorongan yang mendasar
akan pentingnya gizi pada Ibu ataupun untuk bayinya.
Dengan melihat pemaparan diatas, muncullah
sebuah keinginan tentang pembuatan makalah mengenai “Gizi Pada Ibu Menyusui”
yang berisikan tentang status kebutuhan asupan gizi ibu menyusui, pengaruh gizi
pada sukses menyusui, dan cara memberikan pendidikan gizi. Selain itu, makalah
ini juga merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Gizi dalam Kesehatan
Reproduksi.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
a. Bagaimana status kebutuhan asupan gizi yang
harus diperhatikan untuk ibu menyusui ?
b. Mengapa status gizi berpengaruh bagi ibu
menyusui ?
c. Bagaimana pendidikan gizi bagi ibu menyusui
?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan penulisan dari makalah ini antara lain, sebagai berikut :
a.
Agar mahasiswa dapat mengetahui
status kebutuhan asupan gizi yang harus diperhatikan untuk ibu menyusui.
b.
Agar mahasiswa dapat mengetahui
pengaruh status gizi ibu pada kesuksesan pemberian ASI.
c.
Agar mahasiswa dapat mengetahui cara
untuk memberikan pendidikan gizi pada ibu menyusui.
1.4 Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini penulis
menggunakan metode kepustakaan dimana dalam pengumpulan data yang diperoleh
dari berbagai berita dalam media cetak maupun elektronik. Di samping itu juga
digunakan data dari penelitian – penelitian dengan topic yang sama.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Status Gizi Ibu Menyusui
Status gizi ibu memberikan peranan yang penting terhadap
kuantitas dan kualitas produksi ASI. Misalnya jika ibu kekurangan kalsium akan
menyebabkan kebutuhan kalsium bayi diambil dari cabang kalsium pada jaringan
ibu. Jika hal ini dibiarkan terus berlanjut maka akan mengakibatkan ibu
mengalami osteophorosis dan kerusakan gigi. Kuantitas produksi ASI di pengaruhi
oleh keadaan gizi ibu, ibu dengan gizi baik akan memproduksi ASI sekitar 600 -
800 ml pada bulan pertama, sedangkan ibu dengan gizi kurang hanya memproduksi
ASI sekitar 500 - 700 ml.
Status
gizi ibu menyusui di pengaruhi oleh prinsip, dan faktor yang mesti diperhatikan
dalam pemenuhannya.
1.
Prinsip Gizi Bagi Ibu Menyusui
Gizi
pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat
dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik,
maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta
kebiasaan makan yang memuaskan. Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam
mengatur nutrisinya, yang terpenting adalah makanan yang menjamin
pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan bayinya.
2.
Faktor- faktor yang mempengaruhi
produksi ASI










3. Pengaruh Status Gizi Bagi Ibu
Menyusui
Kebutuhan
nutrisi selama laktasi didasarkan pada kandungan nutrisi air susu dan jumlah
nutrisi penghasil susu. Ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan
800 Kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu
sendiri.
a.
Kebutuhan Gizi Pada Ibu Menyusui
Kebutuhan gizi pada ibu yang sedang
menyusui sangatlah harus dipertimbangkan karena menyangkut gizi anak sebelum
lahir dan semasa bayi. Selain itu, ibu yang memiliki gizi yang cukup juga dapat
membantu pemulihan yang lebih cepat pasca persalinan. Selain itu, produksi ASI
juga dapat bertambah. Apabila gizi ibu tidak di penuhi dengan baik semasa hamil
dan menyusui tentu akan menimbulkan dampak negative terhadap status gizi ibu, kesehatan ibu
dan anak karena ASI yang akan dihasilkan akan berkualitas rendah.
b. Zat
gizi yang dibutuhkan antara lain:
- Energi
Karena kondisi ibu yang sedang
hamil, maka membutuhkan tambahan masukan energi untuk mencukupi kebutuhan untuk
ibu dan janin. Untuk itu dibutuhkan sebesar 700 kkal/jari (6 bulan pertama
menyusui). Untuk 6 bulan kedua dibutuhkan sekitar rata-rata 500 kkal/ hari dan
pada tahun kedua dianjurkan tambahan sebanyak 400 kkal/hari.
- Protein
Tambahan protein dibutukan sebesar
16 g/hari untuk 6 bulan pertama. Pada 6 bulan kedua dibutuhkan protein sekitar
12 g/hari dan untuk tahun kedua dibutuhkan sebesar 11g/hari.
- Zat besi
Terdapat sebanyak 0,3 mg/ hari
dikeluarkan dalam bentuk ASI. Oleh karna itu perlu ditambahkan dengan basal
loss sehari-hari. Rata-rata kebutuhan zat besi untuk 6 bulan pertama menyusui
adalah 1,1 mg/hari. Sehingga memerlukan tambahan zat besi sebesar 5 mg/ hari.
- Kalsium
Diperlukan tambahan dalam jumlah
yang cukup besar sekitar 400 mg, karena dalam proses produksi ASI, tubuh juga
menjaga konsenterasi kalsiun dalam ASI relative konstan baik dalam kondisi
intake kalsium cukup atau kurang. Jika intake kalsium tidak mencukupi maka
kebutuhan kalsium dalam produksi ASI akan diambil dari deposit yang ada pada
tubuh ibu, termasuk dalam tulang.
- Vitamin D
Penting
untuk kesehatan gigi dan pertumbuhan tulang.
- Vitamin B-6
Memetabolisme lemak dan protein,
memfasilitasi pertumbuhan sel, mendukung syaraf dan sistem kekebalan.
Vitamin B-6 sangat dibutuhkan bagi produksi sel darah merah dan putih.
- Folic Acid (Asam folat)
Mensintesis
DNA dan membantu dalam pembelahan sel.
- Vitamin B-12
Mendukung
sistem saraf dan produksi sel darah merah.
- Zinc (Seng)
Mendukung
sistem kekebalan tubuh yang sehat dan penting dalam penyembuhan luka.
Tabel
Kebutuhan Gizi Ibu Menyusui
Zat
gizi
|
0-6
bulan
|
7-12
bulan
|
Energi (kkal)
|
+
700
|
+
500
|
Protein (g)
|
+
16
|
+
12
|
Vitamin (RE)
|
+
350
|
+
300
|
Tiamin (mg)
|
+
0,3
|
+
0,3
|
Riboflavin (mg)
|
+
0,4
|
+
0,3
|
Niasin (mg)
|
+
3
|
+
3
|
Vitamin B-12 (µg)
|
+
0,3
|
+
0,3
|
Asam folat (µg)
|
+
50
|
+
40
|
Vitamin C (mg)
|
+
25
|
+
10
|
Kalsium (mg)
|
+
400
|
+
400
|
Fosfor (mg)
|
+
300
|
+
200
|
Magnesium (mg)
|
+
40
|
+
30
|
Besi (mg)
|
+
2
|
+
2
|
Seng (mg)
|
+
10
|
+10
|
Iodium (µg)
|
+
50
|
+
50
|
Selenium (µg)
|
+
25
|
+
20
|
Kandungan
vitamin dan mineral dapat memastikan bahwa ibu dan bayi memperoleh nutrisi yang
mereka butuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat. Semua gizi
tersebut dapat didapatkan pada:
a)
Sayur-sayuran
Sayuran
merupakan sumber utama makanan yang kaya zat besi, serat, asam folat,
beta-carotene, vitamin C, lycopene, flavonoids dan beta-glucans. Makan-makanan
kaya zat besi membantu memelihara tingkat energi Anda sekaligus mampu mencegah
anemia. Folate atau asam folat sangat penting dalam pembentukan sel darah
merah. Jika Anda suka sayuran mentah, coba makan bayam, selada, tomat, ketimun,
dan jamur. Jika Anda memilih sayuran yang telah dimasak, pertimbangkan gambas,
kacang polong, jagung, kentang, dan labu. sebaiknya makan 3-5 hidangan sayuran
setiap hari.
b)
Buah-buahan
Buah
yang sehat dan warnanya terang bagus dikonsumsi setelah makan. Kandungan
vitamin A, B, K, dan C dalam buah baik untuk membangun sistem kekebalan tubuh
ibu dan bayi. Asupan buah juga membantu tubuh penyerapan zat besi. Konsumsi buah-buahan
seperti blueberry dan strawberry sangat disarankan karena
mengandung anti oksidan dan serat tinggi. Buah dapat dimakan dalam keadaan
alami, beku atau dijus. Usahakan makan 3-5 porsi buah setiap hari.
c)
Kacang-kacangan
Kacang
mengandung banyak protein dan merupakan sumber lemak sehat. Protein penting
memperbaiki sel-sel vital dalam tubuh. Banyak kacang-kacangan yang juga
mengandung vitamin B, E, C, folat, kalium, kalsium, magnesium dan fosfor.
Tingkat cukup kalsium diperlukan untuk membangun tulang yang sehat dan gigi.
Kacang juga baik untuk camilan termasuk kenari, kacang pinus, kemiri, hazelnut,
kacang Brasil dan pistachio.
d)
Ikan
Ikan
tinggi omega 3 yang penting bagi pertumbuhan bayi. Tapi ingat, menurut US
Environmental Protection Agency (EPA), ibu menyusui tidak boleh makan ikan hiu,
ikan todak, makarel raja, atau ikan ubin karena tingkat kandungan merkurinya
sangat tinggi. Ikan salmon pollock tuna dan ikan patin masih aman dikonsumsi
12 ons seminggu karena termasuk jenis ikan rendah merkuri.
Hal
yang paling penting dalam memenuhi gizi adalah menjaga pola makanan bergizi
untuk ibu menyusui, terutama makanan yang banyak mengandung protein, vitamin,
mineral, dan cairan.
Berikut
beberapa contoh makanan serta nilai gizi yang dikandungnya
Makanan
|
Jumlah
energi
|
3/4 gelas nasi seberat 100 g
|
175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g
karbohidrat
|
2 buah kentang berukuran sedang
seberat 200 g
|
175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g
karbohidrat
|
2 iris roti seberat 80 g
|
175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g
karbohidrat
|
5 biskuit kraker seberat 50 g
|
175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g
karbohidrat
|
1 potong daging ukuran sedang
seberat 50 g
|
95 Kalori, 10 g protein, dan 6 g
lemak
|
1 butir telur ayam negeri seberat
60 g
|
95 Kalori, 10 g protein, dan 6 g
lemak
|
50 g udang basah
|
95 Kalori, 10 g protein, dan 6 g
lemak
|
1 buah tahu ukuran besar seberat
100 g
|
80 Kalori, 6 g protein, 3 g lemak,
dan 8 g karbohidrat
|
2 potong sedang tempe seberat 50 g
|
80 Kalori, 6 g protein, 3 g lemak,
dan 8 g karbohidrat
|
2 1/2 sdm kacang hijau seberat 25
g
|
80 Kalori, 6 g protein, 3 g lemak,
dan 8 g karbohidrat
|
Syarat
gizi seimbang untuk ibu menyusui
Ø Tinggi kalori dan protein
Ø Cukup vitamin dan mineral
Ø Mudah dicerna dan tidak merangsang
Ø Tinggi cairan : 800 – 1000 ml/hr
Ø Tinggi konsumsi cairan dan buah segar
Ø Susunan menu bervariasi dan seimbang
b) Dampak Kekurangan Gizi Ibu Menyusui
Kekurangan gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan pada
ibu dan bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbang anak, bayi
mudah sakit, mudah terkena infeksi.
Kekurangan zat-zat esensial menimbulkan gangguan pada mata.
2.2 Pengaruh Status Gizi Ibu Pada Sukses
Menyusui
Bila
kebutuhan energi wanita usia reproduksi sebesar 2100 kcal / hari, seorang ibu
menyusui memerlukan asupan rata-rata 2700 kcal dalam kesehariannya. Tambahan
sebesar 500 – 700 kkal tersebut tak lain diperlukan untuk keperluan Biosintesis
ASI. Ekstra energi tersebut tidak semuanya harus di dapatkan dari intake
makanan yang di konsumsi ibu menyusui sehari-hari. 200 kcal ternyata telah
tersedia di tubuh ibu berupa cadangan deposit yang telah di bentuk sejak
dimulainya proses masa kehamilan. Sisa 300 – 500 kcal / hari lah yang baru di
harapkan diperoleh dari intake makanan keseharian sang ibu. Jadi tidak tepat
bila dikatakan seorang ibu menyusui harus makan dengan porsi besar-besaran agar
tidak kelaparan dan produksi ASI lancar.
Saat menyusui minuman keras sebisa mungkin dihindari. Selain itu merokok selama
menyusui dapat membahayakan bayi dan mengurangi produksi susu. Penggunaan pil
KB selama menyusui harus dihindari sebab dampak jangka panjang hormon dalam pil
masih belum diketahui. Pil KB juga diketahui mengurangi produksi susu. Namun,
pil POP (Progesteron Only Pil / low-dose) tidak mempengaruhi produksi susu, dan
pada kasus khusus pil ini boleh di gunakan (misalnya pada kasus ibu Diabetes
yang tidak boleh hamil). Namun, kebanyakan wanita sebaiknya menggunakan metode
KB alamiah, kondom, atau IUD daripada menggunakan KB hormonal.
2.3
Pendidikan Gizi Bagi Ibu Menyusui
- Buat setiap gigitan berarti.
Makan makanan yang bermanfaat untuk menghasilkan susu yang baik dari segi kualitas maupun kuantitas dan mempercepat kondisi setelah melahirkan. - Semua kalori tidak
diciptakan setara.
Memilih makanan yang mengandung kalori sesuai dengan kebutuhan. - Jika ibu kelaparan, maka bayi
juga kelaparan.
Jangan melewatkan makan jika saat menyusui karena dapat memperpendek umur dan daya hidup. - Menjadi ahli efesiensi.
Memilih makanan yang bergizi tidak harus mahal, yang terpenting sesuai dengan kebutuhan nutrisi selama laktasi. - Karbohidrat
adalah isu komplek.
Karbohidrat komplek kaya akan vitamin dan mineral, sehingga menghasilkan air susu yang baik dan cukup. - Makanan yang manis belum tentu bermanfaat, bahkan
menimbulkan masalah.
Kalori yang berasal dari gula, kurang bermanfaat, konsumsi makanan yang manis dikurangi. - Makanlah makanan yang
alami.
makanan olahan biasanya banyak kehilangan nilai gizinya sehingga akan mengurangi nilai gizi air susu. - Buatlah kebiasaan makan yang baik sebagai kebiasaan keluarga, hal ini akan bermanfaat untuk kesehatan keluarga.
Berikut ini adalah contoh gambar cara menyusui yang benar :

Makanan
sehari-hari yang di konsumsi oleh ibu menyusui harus memenuhi syarat menu
seimbang sesuai dengan kebutuhan gizi ibu. Dalam menyusun hidangan untuk ibu
menyusui perlu di perhatikan hal-hal berikut ini :
- Gunakan bahan makanan yang beraneka ragam
- Makanan mudah di cerna
- Bumbu tidak terlalu banyak merangsang
- Porsi kecil tapi sering
- Cukup cairan
- Ibu yang tidak mengalami penyakit tertentu tidak ada pantangan dalam hal makan
- Makanan yang seimbang, gerak badan, dan udara segar
- Menjaga kesehatan jasmani dan rohani
- Jika ibu terlalu gemuk, kurangi makanan sumber zat tenaga
- Jika ibu terlalu kurus, tambahkan porsi makan
- Hindari alkohol karena dapat berakibat bayi mengalami FAS (Fetal Alkohol Syndrome) dengan tanda-tanda :pertumbuhan lambat, kepala kecil, bentuk wajah berubah, pertumbuhan sel, serta jumlah produksi sel menurun.
Adapun
kebutuhan tambahan makanan yang harus di konsumsi oleh ibu menyusui dapat di
lihat dari porsi makan yang harus dikonsumsi. Kebutuhan tersebut dapat dilihat
dari tabel di bawah ini yang dapat dijadikan sebagai indikasi dari jumlah
makanan yang di butuhkan oleh tubuh yang harus dikonsumsi oleh ibu.
Tabel Tambahan Makanan Untuk Ibu Menyusui
Bahan
Makanan
|
Tidak
Menyusui (gr)
|
Menyusui
0 – 6 bulan (gr)
|
Menyusui
7 – 12 bulan (gr)
|
Menyusui
13 – 24 bulan
|
Beras
|
250 = nasi 500 gr/5 gelas
|
50 = nasi 100 gr/ 1 gelas
|
50
|
50
|
Protein hewani
|
100 (2 potong)
|
50 (1 potong)
|
50
|
50
|
Telur
|
50 (1 butir)
|
50 (1 potong)
|
50
|
50
|
Protein nabati
|
100 (4 potong)
|
50 (2 potong)
|
50
|
50
|
Kacang hijau
|
25 (2,5 sdm)
|
51 (5 sdm)
|
-
|
-
|
Sayuran
|
200 (2 gelas)
|
100 (1 gelas)
|
100
|
100
|
Buah
|
201 (2 potong)
|
100 (1 potong)
|
100
|
100
|
Minyak
|
25 (2,5 sdm)
|
25 (2,5 sdm)
|
25
|
25
|
Gula
|
25 (2,5 sdm)
|
25 (2,5 sdm)
|
25
|
25
|
Susu bubuk
|
25 (2,5 sdm)
|
50 (5 sdm)
|
50
|
25
|
BAB III
KESIMPULAN
DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan tersebut diatas, maka dapat diuraikan kesimpulan sebagai berikut :
1.
Asupan gizi harus
diperhatikan untuk ibu menyusui karena sangat mempengaruhi kesehatan balita,
semakin seimbang asupan gizi dari ASI, maka balita akan tumbuh dengan sehat dan
tidak mudah terserang penyakit selain itu status gizi ibu memberikan peranan yang penting terhadap
kuantitas dan kualitas produksi ASI.
2.
Pendidikan
cara menyusui perlu diketahui bagi ibu karena dengan pendidikan tersebut,
seorang ibu dapat mengetahui bagaimana cara yang benar menyusui balitanya.
3.2 Saran
Adapun saran dari penyusunan makalah
ini adalah kebutuhan gizi seimbang bagi ibu menyusui harus terpenuhi apabila
tidak terpenuhi akan berdampak negative bagi tumbuh kembang balita.
Daftar Pustaka
Subscribe to:
Posts (Atom)